Rabu, 26 November 2014

Bisnis Cuci Karpet Masih Sangat Potensial Datangkan Omzet Besar

JURAGAN LONDRY – Rabu (27/11/2014 kemarin saya mengantar mesin cuci karpet untuk pembeli di Klender – Jakarta Selatan. Laundry dengan Brand Bunga Rampai Laundry tersebut akan membuka sendiri jasa cuci karpet.

Selama ini, karpet yang masuk ke tempat laundrynya di sub kan kembali kepada orang lain. Hanya saja menurut pemiliknya yang merupakan pensiunana apoteker tersebut, seringkali harga terlalu tinggi. Kaisan pelanggan, terlalau mahal.

Ia pun mencari cara supaya bisa mencuci sendiri karpet di tempat laundrinya. Persiapan, salah satunya membeli perlengkapan sikat karpet produk Sahabat Laundry.

Setelah melakukan tutorial cara mensikat karpet, saya sharing berbagai seputar usaha laundry, termasuk soal cuci karpet. Saya semakin yakin bisnis cuci karpet masih sangat menjanjikan di samping cuci mencuci lainnya.

Dari sisi omzet cuci karpet sangat besar dengan waktu pengerjaan relatif  mudah dan cepat (apalagi dengan perlengkapan khusus). Kita hitung saja. Misalnya anda mendapat order cucian hanya 5 karpet sehari yang ukuran sedang atau jika dihargakan sekitar Rp25.000 per lembar, dikali lima berarti Rp125.000 per hari.

Menghitung biaya opersaional juga sangatlah ringan. Detergen misalnya, jika satu karpetnya menghabiskan sabun colek yang Rp1000 berarti 5 lembar hanya Rp5000. Dengan sabun ember akan lebih ringan dan banyak.

Plastik paling tidak selembar karpet Rp2.000 dan farfum Rp500. Jika ditotal 1000 + 2000 + 500 Rp3500. Biaya langsung terpakai satu helai karpet hanya Rp3500 atau kalaupun boros hanya Rp5000. Sedangkan dijual satu karpet Rp25.000.

Saat itu juga saya langsung mencuci karpet milik pembeli mesin tersebut. Hanya sekitar sentagah jam karpet yang tarif cucinya masing-masing Rp15.000 itu sudah selesai dan langsung dijemur. Tinggal nunggu kering dan sore hari bisa dipacking.

Jiaka dibandingkan dengan cuci pakaian untuk menghasilkan omzet yang sama Rp125.000 di atas, berarti kita harus mencuci dan menyetrika sebanyak 25 kg untuk  tarif cuci Rp5.000. Bagi pekerja yang masih baru, untuk menghasilkan 25 Kg tersebut membutuhkan waktu satu hari atau paling cepat 12 jam mulai mencuci hingga menyetrika dan packing. 


Kesulitan mencuci dan menyetrika baju karena sangat detil. Satu per satu disetrika dilipat dan satu persatu harus nampak bersih. Tingkat komplain dalam cuci pakaian juga sangat tinggi dibanding dalam pencucian karpet.
Kesimpulan saya, untuk menghasilkan omzet yang sama dari cuci karpet dengan pakaian, biaya operasional dan tenaga yang dikeluarkan lebih ringat dalam mencuci karpet.

Apalagi jika usaha cuci karpet anda dilengkapi peralatan dan teknoli sanggih. Biaya operasional akan lebih bisa diminimalisir, produksi sangat besar dan cepat. Saya kira sudah banyak pengusaha cuci karpet  yang merasakan hasilnya dan memuaskan.

Namun demikian bukan berarti saya menyarankan meninggalkan anda meninggalkan cuci kilo pakaian. Tetapi, sebaiknya jika anda belum mencuci karpet, mencobalah merintis cuci karpet sendiri di laundry anda. Setidaknya akan melengkapai jasa cucian di laundry anda juga menambah omzet. Selamat menoba...!!!!(*)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar