JURAGAN LONDRY – Salah satu kotoran berkategori najis pertengahan dalam fiqih Islam adalah air seni anak-anak. Layaknya anak-anak, mereka suka ngompol di mana saja, tidak kenal tempat dan waktu.
Dengan demikian orang tua harus ekstra hati-hati dalam menjaga kebersihan terutama jika ruangan rumah sering digunakan untuk shalat.
Namun demikian, sering terjadi kesalahan fatal dalam membersihkan air kecing anak-anak. Kesalahan tersebut seringkali kain yang kena air kencing malah dijadikan lap lantai.
Padahal dengan cara demikian, justeru manambah luas najis lantai yang dilap tersebut.
Sebaiknya, dalam mencuci bekas ompol anak harus dilakukan beberapa tahap.
Pertama, jika anak pipis di celana lalu air kencing meluber ke lantai, bisa saja celana anak dicopot lalu digunakan untuk menyerap air kencing pada lantai. Namun ingat jangan dilap ke sembarang tempat.
Kedua, setelah air terserap, cari lap bersih yang basah lalu dilapkan pada lantai. Sekali lagi, lap pada antai yang kena air kencing jangan melebar ke sana-kemari. Pasalnya, hukum lantai yang kena air kencing masih najis (belum suci) sehingga jika lap ke sana kemari akan menambah luas najis tersebut.
Ketiga, lakukan tiga kali lap lantai, dengan lap yang sama atau berbeda namun harus bersih. Jika lap sudah digunakan bersihkan kembali dengan air, minimal tiga kali.
Jika dirasa masih belum bersih, maka ulangi hingga betull-betul lantai yang terkena air kencing bersih baik secara hukum maupun fisik. (*)
Dengan demikian orang tua harus ekstra hati-hati dalam menjaga kebersihan terutama jika ruangan rumah sering digunakan untuk shalat.
Namun demikian, sering terjadi kesalahan fatal dalam membersihkan air kecing anak-anak. Kesalahan tersebut seringkali kain yang kena air kencing malah dijadikan lap lantai.
Padahal dengan cara demikian, justeru manambah luas najis lantai yang dilap tersebut.
Sebaiknya, dalam mencuci bekas ompol anak harus dilakukan beberapa tahap.
Pertama, jika anak pipis di celana lalu air kencing meluber ke lantai, bisa saja celana anak dicopot lalu digunakan untuk menyerap air kencing pada lantai. Namun ingat jangan dilap ke sembarang tempat.
Kedua, setelah air terserap, cari lap bersih yang basah lalu dilapkan pada lantai. Sekali lagi, lap pada antai yang kena air kencing jangan melebar ke sana-kemari. Pasalnya, hukum lantai yang kena air kencing masih najis (belum suci) sehingga jika lap ke sana kemari akan menambah luas najis tersebut.
Ketiga, lakukan tiga kali lap lantai, dengan lap yang sama atau berbeda namun harus bersih. Jika lap sudah digunakan bersihkan kembali dengan air, minimal tiga kali.
Jika dirasa masih belum bersih, maka ulangi hingga betull-betul lantai yang terkena air kencing bersih baik secara hukum maupun fisik. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar