JURAGAN LONDRY – Bisnis laundry merupakan bisnis bersih-bersih. Di Indonesia sebagai penduduk mayoritasnya bergama Islam tentu dalam tata cara membersihkan barang, pakaian atau benda terdapat aturan tersendiri.
Pengertian bersih dalam fiqh Islam tidak identik dengan pengertian suci. Bisa jadi secara kasat mata akan terlihat bersih tetapi pada hukum tidak termasuk suci. Dampak lebih lanjut, jika pakaian atau kkulit terkena najis dan terbawa shalat, itu shalatnya jadi tidak sah. Salah satu syarat sahnya shalat adalah pakaian yang suci.
Sebagai pengusaha laundry kita juga mesti mengetahui jenis-jenis najis sehingga mampu membersihkannya. Jangan sampai cuma bersih secara kasat mata tetapi secara hukum tidak suci.
Pengertian bersih dalam fiqh Islam tidak identik dengan pengertian suci. Bisa jadi secara kasat mata akan terlihat bersih tetapi pada hukum tidak termasuk suci. Dampak lebih lanjut, jika pakaian atau kkulit terkena najis dan terbawa shalat, itu shalatnya jadi tidak sah. Salah satu syarat sahnya shalat adalah pakaian yang suci.
Sebagai pengusaha laundry kita juga mesti mengetahui jenis-jenis najis sehingga mampu membersihkannya. Jangan sampai cuma bersih secara kasat mata tetapi secara hukum tidak suci.
![]() |
foto : dok pribadi |
Berikut jenis-jenis najis dalam fiqh Islam dan cara mensucikannya.
Pertama, najis mukhofafah. Najis jenis ini tergolong najis ringan. Mukhofafah artinya ringan dan cara membersihkannya sangat mudah.
Najis mukhofafah ini diantaranya air kencing anak laki-laki yang sama sekali belum makanan kecuali minum air susu ibunya (ASI). Namun ada pengecualian untuk air kencing bayi perempuan, itu tidak termasuk najis mukhofafah tetapi najis mutawasitih (pertengan).
Cara membersihkannya cukup dengan dibersihkan satu kali dengan air dan tidak berulang-ulang atau dengan memercikan air tanpa harus air mengalir.
Kedua, najis mutawasitoh atau najis pertengahan. Jenis najis ini terbagi pada dua. Yakni najis mutawassithah khukmiyah dan najis mutawasitoh ainiyah.
Najis hukmiyah artinya, najis yang kita yakini ada tetapi secara bentuk, bau, rasa dan warnanya sudah tidak ada. Contoh seperti air bekas kencing yang sudah lama kering sehingga sifat-sifatnya air kencing itu sudha hilang. Cara mencuci najis tersebut cukup mengalirkan air diatas benda yang terkena najis tersebut.
Najis ainiyah merupakan najis yang zat, warna, rasa dan baunya masih ada. Seperti air kencing, kotoran, muntahan dll. Cara membersihkannya dengan menghilangkan sifat najis tersebut dengan air. Misalnya tiga kali guyuran, atau aliran air hingga nampak bersih. Bentuknya, baunya bahkan rasanya harus hilang.
Ketiga, najis mugholadoh. Najis jenis ini merupakan najis tebal atau najis berat. Jenis najis ini seperti bekas jilatan anjing atau air liur anjing. Para ulama berbeda pendapat tentang bulu anjing, ada yang mengatakan tidak najis kecuali ada keringatnya (perbedaan pendapat ini silahkan cari ya....he2)
Cara membersihkan najis mugholadoh yakni dengan membasuh tujuh kali dengan air dan satu kali diantarnya dibasuh dengan air yang dicampuri tanah.
Demikian jenis-jensi najis dalam fiqh Islam, di mana seorang muslim harus mengetahuinya. Semoga bermanfaat. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar