Sambungan dari tulisan ini Mulai Bisnis Laundry Saya Bermodalkan Mesin Cuci Kredit
JURAGAN LONDRY – Setelah usaha laundry kiloan berjalan beberapa bulan, saya mulai membuka workshop di lokasi kampus Universitas Siliwangi Tasikmalaya – Jawa barat. Sebuah ruangan kecil, ukuran 3 X 6 meter. Awalnya hanya berbentuk ruang biasa. Pintu dan jendela belum direnovasi seperti tempat usaha.
Beberapa bulan kemudian, baru saya merenovasi tempat itu menjadi ruangan relatif pantas disebut workshop. Seluruh bagian depan dipasang kaca hingga terlihat dari luar pakaian yang sudah dipacking.
Salah satu masalah di tempat ini, ruangan sangat kecil. Tidak ada tempat jemuran yang luas, untuk membantu pengeringan pakaian selain dengan mesin pengering.
Hemat penulis, pengeringan pakaian lebih bagus dengan menggunakan matahari. Warn pakaian tidak cepat pudar juga irit konsumsi listrik. Dryer saat itu masih menggunakan listrik. Jadi biaya listrik setiap bulan cukup besar.
Jika cucian banyak, saya mencuci dan mengeringkan di rumah dengan mesin dua tabung yang bisa digunakan. Setelah kering dibawa ke workshop laundry untuk disetrika. Pegawaipun saat itu masih satu orang. Saya juga terjun langsung ikut serta, baik proses pencucian maupun setrikaan.
Kapasitas mesin yang kecil membuat produksi pengerjaan pakaian terbatas. Sehari hanya beberapa puluh kg saja yang berhasil dikerjakan. Dampaknya keuntungan yang didapat relatif minim tak sesuai dengan tenaga yang dikeluarkan.
Hemat saya, bisnis laundry kiloan yang menguntungkan harus diperhitungkan kapasitas produksi. Bagaimanapun, rupiah yang terkumpul dapat dihitung dari besarnya mesin. Semakin besar kapasitas pencucian semakin besar yang didapat. Jika kapasitas mecin cuci kecil, meskipun dipacu produksi dalam waktu lama, tetap saja hasilnya tidak maksimal.
Mestinya, mesin cuci kapasitas besar. Minimal 12 kg, 24 kg hingga 50 kg. Supaya satu kali putaran mesin dapat mencuci pakaian sangat banyak dan pengerjaanpun cepat.
Jika hanya mengandalkan mesin kapasitas 5 kg per putaran misalnya, dapat ditaksir berapa pendapatan pengusaha laundry tersebut setiap harinya.
Mari kita perkirakan. Misalnya jika di workshop laundry punya satu mesin kapasitas 5 kg dalam satu kali putaran. Jika waktu bekerja mesin dipacu hingga 10 jam, dengan pencucian cepat 1 jam, setidaknya sehari hanya menghasilkan 50 kg pakaian.
Belum jika diambil waktu spoting atau permulaan pencucian dan waktu memasukkan, mengeluarkan pakaian dari mesin. Paling tidak jika dipaksakan dengan kerja non stop, 1 unit mesin kapasitas 5 kg dengan kerja 10 jam,akan menghasilkan 40 kg pakaian setiap hari.
Jika seharian dapat diselesikan, mulai pencucian, pengeringan dan setrika, setidaknya omzet 40 Kg. Jika per kg nya Rp5000 berarti sehari sudah menghasilkan omzet Rp200 ribu. Jika keuntunagn bersih hanya 30 persen berarti sehari mendapat keuntungan Rp60 ribu dikali sebulan.
Mending jika setiap hari pencucian lancar dan order tetap. Bagaimana jika terjadi permasalahan dalam pencucian. Saya yakin, omzet akan berkurang dari perhitungan diatas. Dan setidaknya itulah yang saya hadapi saat bisnis laundry pertama kali. Jika kontrakan habis, otomatis modal kembali harus dikeluarkan minimal harga kontrak ruangan yang adakalanya setiap tahun naik.
Jujur, dua tahun di tempat tersebut, dari omzet dan keuntungan tidak sesuai harapan. Jika saya tidak punaya bisnis lain, rasanya sangat berat menjalakan bisnis laundry kiloan ini dengan modal serta perlengkapan mesin yang sangat minim.
Keuntungan yang relatif besar justeru dari jasa laundry tarif satuan. Hampir setahun saya mendapat langganan pencucian dari sebuah perushaan. Setiap minggu mencuci pakaian karyawan dengan tarif satua. Pencucian relatif tidak banyak namun omzet cukup besar. Harga tidak menjadi masalah, yang penting kualitas hasil cucian bagus.
Dari pengalaman itu juga saya menyarankan, meskipun anda pengusaha laundry menggarap laundry tarif kiloan, tetap harus melayani pencucian tarif satuan. Misalnya jas, seragam kantor atau pakaian berbahan khusus. Namun dari sisi kemasan layanan tarif satuan harus betul-betul diperhatikan.
Hasil cucian digantung dengan plastik tersendiri. Lebih bagus lagu plastik kemasan dengan gambar khusus untuk menunjukkan bahwa tarif dan kualitas tarif satuan beda dengan kualitas tarif laundry kiloan. Bersambung
Mulai Bisnis Laundry, Saya Bermodal Mesin Cuci Kredit - See more at: http://juraganlondry.blogspot.com/2015/05/mulai-bisnis-laundry-saya-bermodal.html#sthash.6dJwEEQ8.dpuf
Mulai Bisnis Laundry, Saya Bermodal Mesin Cuci Kredit - See more at: http://juraganlondry.blogspot.com/2015/05/mulai-bisnis-laundry-saya-bermodal.html#sthash.6dJwEEQ8.dpuf
Mulai Bisnis Laundry, Saya Bermodal Mesin Cuci Kredit - See more at: http://juraganlondry.blogspot.com/2015/05/mulai-bisnis-laundry-saya-bermodal.html#sthash.6dJwEEQ8.dpuf
Mulai Bisnis Laundry, Saya Bermodal Mesin Cuci Kredit - See more at: http://juraganlondry.blogspot.com/2015/05/mulai-bisnis-laundry-saya-bermodal.html#sthash.6dJwEEQ8.dpuf
Mulai Bisnis Laundry, Saya Bermodal Mesin Cuci Kredit - See more at: http://juraganlondry.blogspot.com/2015/05/mulai-bisnis-laundry-saya-bermodal.html#sthash.6dJwEEQ8.dpuf
Mulai Bisnis Laundry, Saya Bermodal Mesin Cuci Kredit - See more at: http://juraganlondry.blogspot.com/2015/05/mulai-bisnis-laundry-saya-bermodal.html#sthash.6dJwEEQ8.dpuf
JURAGAN LONDRY – Setelah usaha laundry kiloan berjalan beberapa bulan, saya mulai membuka workshop di lokasi kampus Universitas Siliwangi Tasikmalaya – Jawa barat. Sebuah ruangan kecil, ukuran 3 X 6 meter. Awalnya hanya berbentuk ruang biasa. Pintu dan jendela belum direnovasi seperti tempat usaha.
Beberapa bulan kemudian, baru saya merenovasi tempat itu menjadi ruangan relatif pantas disebut workshop. Seluruh bagian depan dipasang kaca hingga terlihat dari luar pakaian yang sudah dipacking.
Salah satu masalah di tempat ini, ruangan sangat kecil. Tidak ada tempat jemuran yang luas, untuk membantu pengeringan pakaian selain dengan mesin pengering.
Hemat penulis, pengeringan pakaian lebih bagus dengan menggunakan matahari. Warn pakaian tidak cepat pudar juga irit konsumsi listrik. Dryer saat itu masih menggunakan listrik. Jadi biaya listrik setiap bulan cukup besar.
Jika cucian banyak, saya mencuci dan mengeringkan di rumah dengan mesin dua tabung yang bisa digunakan. Setelah kering dibawa ke workshop laundry untuk disetrika. Pegawaipun saat itu masih satu orang. Saya juga terjun langsung ikut serta, baik proses pencucian maupun setrikaan.
Kapasitas mesin yang kecil membuat produksi pengerjaan pakaian terbatas. Sehari hanya beberapa puluh kg saja yang berhasil dikerjakan. Dampaknya keuntungan yang didapat relatif minim tak sesuai dengan tenaga yang dikeluarkan.
Hemat saya, bisnis laundry kiloan yang menguntungkan harus diperhitungkan kapasitas produksi. Bagaimanapun, rupiah yang terkumpul dapat dihitung dari besarnya mesin. Semakin besar kapasitas pencucian semakin besar yang didapat. Jika kapasitas mecin cuci kecil, meskipun dipacu produksi dalam waktu lama, tetap saja hasilnya tidak maksimal.
Mestinya, mesin cuci kapasitas besar. Minimal 12 kg, 24 kg hingga 50 kg. Supaya satu kali putaran mesin dapat mencuci pakaian sangat banyak dan pengerjaanpun cepat.
Jika hanya mengandalkan mesin kapasitas 5 kg per putaran misalnya, dapat ditaksir berapa pendapatan pengusaha laundry tersebut setiap harinya.
Mari kita perkirakan. Misalnya jika di workshop laundry punya satu mesin kapasitas 5 kg dalam satu kali putaran. Jika waktu bekerja mesin dipacu hingga 10 jam, dengan pencucian cepat 1 jam, setidaknya sehari hanya menghasilkan 50 kg pakaian.
Belum jika diambil waktu spoting atau permulaan pencucian dan waktu memasukkan, mengeluarkan pakaian dari mesin. Paling tidak jika dipaksakan dengan kerja non stop, 1 unit mesin kapasitas 5 kg dengan kerja 10 jam,akan menghasilkan 40 kg pakaian setiap hari.
Jika seharian dapat diselesikan, mulai pencucian, pengeringan dan setrika, setidaknya omzet 40 Kg. Jika per kg nya Rp5000 berarti sehari sudah menghasilkan omzet Rp200 ribu. Jika keuntunagn bersih hanya 30 persen berarti sehari mendapat keuntungan Rp60 ribu dikali sebulan.
Mending jika setiap hari pencucian lancar dan order tetap. Bagaimana jika terjadi permasalahan dalam pencucian. Saya yakin, omzet akan berkurang dari perhitungan diatas. Dan setidaknya itulah yang saya hadapi saat bisnis laundry pertama kali. Jika kontrakan habis, otomatis modal kembali harus dikeluarkan minimal harga kontrak ruangan yang adakalanya setiap tahun naik.
Jujur, dua tahun di tempat tersebut, dari omzet dan keuntungan tidak sesuai harapan. Jika saya tidak punaya bisnis lain, rasanya sangat berat menjalakan bisnis laundry kiloan ini dengan modal serta perlengkapan mesin yang sangat minim.
Keuntungan yang relatif besar justeru dari jasa laundry tarif satuan. Hampir setahun saya mendapat langganan pencucian dari sebuah perushaan. Setiap minggu mencuci pakaian karyawan dengan tarif satua. Pencucian relatif tidak banyak namun omzet cukup besar. Harga tidak menjadi masalah, yang penting kualitas hasil cucian bagus.
Dari pengalaman itu juga saya menyarankan, meskipun anda pengusaha laundry menggarap laundry tarif kiloan, tetap harus melayani pencucian tarif satuan. Misalnya jas, seragam kantor atau pakaian berbahan khusus. Namun dari sisi kemasan layanan tarif satuan harus betul-betul diperhatikan.
Hasil cucian digantung dengan plastik tersendiri. Lebih bagus lagu plastik kemasan dengan gambar khusus untuk menunjukkan bahwa tarif dan kualitas tarif satuan beda dengan kualitas tarif laundry kiloan. Bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar