Senin, 04 Mei 2015

Mulai Bisnis Laundry, Saya Bermodal Mesin Cuci Kredit

JURAGAN LAUNDRY – Tahun 2008 saya memulai bisnis laundry kiloan di bilangan Jalan Siliwangi- Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Memilih lokasi kampus karena berdasarkan perhitungan, di situlah terkonsentrasinya para mahasiswa, yang diperkirakan membutuhkan layanan cucian untuk pakainnya.

Terjun ke bisnis ini betul-betul gelap. Baik pengalaman maupun modal. Hanya berbekal pengetahuan mencuci pakaian sehari-hari di kosan, bisnis ini saya jalankan.

Saya tidak tahu bagimana memperlukan pakaian yang memperlukan perawatan khusus. Yang saya tahu, mencuci, keringkan lalu setrika, dipacking dan diantarkan jadilah uang.

Namun justeru berkat ketidaktahuan itu, rupanya bisnis laundry ini bisa saya jalankan. Bagaimana jadinya, kalau sebelum bisnis ini saya mengetahui seluk beluk secara mendalam tentang cuci mencuci. Saya yakin, say atidak bisa memulai karena ternyata bisnis laundry ini tak mudah.

Dalam praktiknya, bisnis laundry ini gampang-gampang susah. Gampanya, sekedar mencuci, apa bedanya dengan mencuci pakaian sendiri. Asal bersih, rapi wangi, jadilah uang. Namun di balik kemudahan secara teoritik itu, segudang tantangan yang identik dengan permasalahan, mesti atau wajib dihadapi para pebisnis apapun, termasuk pebisnis laundry kiloan.

Memulai usaha laundry pada saat itupuan betul-betul modal nekat. Kebetulan seorang teman yang  baru menjalankan usaha laundry sekitar 3 bulan, mau pindah tempat tinggal. Sementara dia masih memiliki kontrakan yang dia gunakan sebagai tempat usaha laundry.

Ia sudah memiliki mesin cuci fort lauding, merek terkenal. Perlangkapan laundry seperti timbangan, setrika sudah punya. Kawan tersebutt menawarkan over kontrak, juga mau menjual perlengkapan laundrynya. Saya menerima sementara dengan harga yang telah disepakati. Namun belakangan, saya keberatan karena ternyata harga terlalu tinggi. Sementara kawan tersebut akan segera pindah ke kota asalnya.

Untuk tempat masih bisa saya gunakan. Dengan sisa timbangan, saya berfikir bagaimana meneruskan laundry yang telah dirintis seorang kawan tersebut. Sebelum mesin frot loadingnya dibawa, saya mempelajari cuci mencuci, kemudian berani menerima orderan. Setelah beberapa minggu berjalan mesin diambil oleh yang punya. Akhirnya saya mengkredit mesin cuci dua tabung sekedar bisa mencuci. Singkat cerita, dibantu adik, usaha laundry seadanya berjalan dengan perlengkapan yang msih sangat terbatas. Pelangganpun dibatasi, hanya tetangga kos yang sudah dikenal.

Betul-betul nekat. Saya belum mengerti soal bisnis laundry. Yang penting berjalan, nerima order dapat duit. Mengeringkan pakaianpun masih menggunakan panas  matahari yang tentu saja kendala serius jika cuaca mendung hujan. Sementara pakaian pelanggan semakin banyak. Meski demikian saat itu saya belum berfikir memperbaharui teknologi mencucui atau mengeringkan. Pertama karena ketidaktahuan, kedua dari sisi modalpun memang gak cukup.

Beberapa bulan kemudian, saya menikah. Saya pindah rumah dan tinggal bersama isteri. Setelah ngontrak rumah sendiri, saya kembali membuka jasa laundry dibantu sang adik. Pelanggan masih banyak dari tempat laundry sebelumnya. Di tempat ini cucian masih terbatas yang dijemput, tidak ada yang datang.

Melihat terjadi perkembangan dalam usaha, saya nekat kredit mesin cuci frot loading, top loading juga mesin pengering pakaian (driyer). Tuntutan teradap produktifitas dan omzet bisnis laundry belum begitu kencang. Dari sisi kebutuhan, saya masih mengandalkan gaji dari tempat kerja. Sementara bisnis laundry hanya sampingan, meski telah mengeluarkan modal relatif besar dari membeli perlengkapan.

Beberapa bulan kemudian, saya memutuskan keluar dari pekerjaan. Saya fokus bisnis laundry serta bisnis lain seperti penjualan rekening listrik (payment pont). Modal yang saya keluarkan untuk kedua bisnis ini relatif besar bagi seorang pengusaha yang belum berpengalaman dalam mengelola uang.

Sata itu modal yang saya dapatkan berasal dari pinjaman lunak sebuah BUMN. Dari sinilah mulai muncul masalah serius....!!!!

Bersambung ke


Membuka Workshop Laundry, Sewa Tempat Dekat Kampus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar