JURAGAN LONDRY – Bulan Ramadhan bagi kaum muslimin merupakan momen tersendiri. Selain sebagai waktu yang tepat untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Allag SWT melalui ibadah puasa dan ibadah lainnya, Ramadhan juga seringkali menciptakan moment2 tersendiri.
Tradisi trersebut, jarang dijumpai atau sama sekali tidak terjadi di bulan Ramadahan. Namun demikian, tradidi tersebut ada yang cocok dengan tuntutan bulan Ramadahan ada yang sama sekali tidak.
Berikut ini, tradisi unik yang hanya terjadi di bulan Ramadhan di Indonesia

Pertama, Ngabuburit di Jawa BaratNgabuburit merupakan bahasa Sunda yang artinya mencari burit. Burit sebuah kata yang digunakan untuk menyebut suasana sore hingga waktu maghrib yang merupakan waktu ditunggu-tunggu untuk buka puasa.
Ngabuburit biasanya dilakukan mulai jam 4 hingga waktu magrib tiba. Tua, muda, anak-naka keluar rumah. Bisa sekedar nongkrong di pekarangan rumah hingga jalan-jalan menggunakan kendaraan menuju keramaian.
Di beberapa kota yang terdapat alun-alun, dipastikan ramai menunggu buka puasa. Para orang tua sambil ngasuh anak-anaknya, hingga menjadi ajang mencari makanan untuk tajil atau makanan pembuka.
Ngabuburit ini menjadi tradisi masyarakat di saat puasa ketika bulan puasa. Kini kata ngabuburit pun sudah menjadi kata serapan dalam bahasa Indonesia. Acara di TV banyak yang menyebutkan istilah ngabuburit untuk menunggu maghrib.
Kedua, Asmara Subuh di PalembangEntah kapan mulai muncul istilah “Asmara Subuh”. Istilah ini untuk menyebutkan kegiatan muda-mudi di bulan Ramadhan di beberapa pusat keramaian. Meskipun tidak dianjurkan dalam tradisi Ramadahan, namun asmara subuh ini selalu saja terjadi.
Asama subuh berlangsung setelah shalat subuh usai hingga matahari terbit. Di mana mudi menuju lokasi perkumpulan sebayanya. Mereka sekedar main-main atau nongkrong dengan rekan-rekannya. Ajang ini juga menjadi momen berkenalan atau saling cari perhatian.
Asmara subuh juga seirngkali diwarnai dengan aksi yang tidak terpuji. Mulai pergaulan tidak baik antara remaja putra-putri hingga perkelahian antara “geng remaja”.
Salah satu daerah yang terkenal dengan “Asmara Subuh” ini di Pelambang. Warga berkumpul di pinggiran Sungai Musi, sekedar menyaksikan matahari terbit atau sekedar jalan-jalan keluarga. Lagi-lagi, bagi para Abg, momen ini menjadi momen bercengkrama dengan pasangannya.
Ketiga, Kolak Manis
Puasa juga memunculkan tradisi konsumsi makanan yang tidak biasa dengan bulan lainnya. Misalnya, tradisi konsumsi kolak manis. Mungkin, dasar pemikirannya, makanan manis untuk mengembalikan stamina secara cepat, setelah seharian berpuasa.
Kolak yang paling terkenal, terbuat dari bahan baku kolang-kaling, pisang atau labu. Rasanya yang segar juga kenyal membuat kolak ini sangat diminati. Namun demikian, makanan manis yang disunahkan Nabi disantap saat tajil adalah Kurma. Para ahli menemukan fakta-fakta untik pada kandungan Kurma, sehingga sangat berlasan disunahkan ketika pertama kali buka puasa. (tajil).
Keempat, Keliling Mmebangunkan warga Saat SahurUmumnya membangunkan warga ini dilakukan para remaja. Mereka keliling kompleks, atau permukiman sambil menabuh bebragai alat musik seadanya. Adakalnya para remaja membawa beduk yang ditabuh keliling pemukiman.
Aktifitas bangunkan warga saat sahur dilakukan mulai jam 2, atau saat yang tepat memulai bangun untuks antap sahur.
Sahur merupakan sunah disaat akan menjalankan ibadah puasa. Nabi Muhammad menganjurkan, santap sahur jangan terlalu jauh dengan waktu subuh. Diusahakan, santap sahur mendekati waktu subuh. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar